A. Pengertian iman:
Iman dalam bahasa arab adalah “attashdiiq” yang
berarti membenarkan. Secara Istilah Iman berarti: membenarkan dengan hati,
mengucapkan dengan lisan dan melakukan dengan perbuatan.
1.
Iman kepada Allah, Yaitu
meyakini bahwa Allah itu ada. Aplikasinya dalam kehidupan adalah:
a.
Meyakini bahwa Allah selalu
mengawasi dalam segala gerak-gerik kita
b.
Meyakini bahwa Allah hanyalah
tumpuan dan harapan kita.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2)
2.
Iman kepada Malaikat, yaitu
meyakini bahwa malaikat adalah mahluk Allah yang diciptakan dari cahaya yang
selalu ta’at dan tunduk kepadanya.
Dalilnya dalam QS. At-Tahrim ayat 6, adalah:
Dalilnya dalam QS. At-Tahrim ayat 6, adalah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya:
“Wahai orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu diatasnya ada para malaikat yang tidak bermaksiat kepada apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka”.
Juga dalam Surah Al-Anbiya ayat 26-27:
“Wahai orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu diatasnya ada para malaikat yang tidak bermaksiat kepada apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka”.
Juga dalam Surah Al-Anbiya ayat 26-27:
وَقَالُوا
اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا ۗسُبْحَانَهُ ۚبَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ
لَا
يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُون
Artinya:
“Dan mereka mengatakan yang Maha Penyayang telah menjadikan anak katakanlah akan tetapi hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Mereka tidak mendahului Allah dengan perkataan dan dengan perintah Allah mereka melakukannya”.
Aplikasinya dalam kehidupan adalah:
“Dan mereka mengatakan yang Maha Penyayang telah menjadikan anak katakanlah akan tetapi hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Mereka tidak mendahului Allah dengan perkataan dan dengan perintah Allah mereka melakukannya”.
Aplikasinya dalam kehidupan adalah:
a.
Meyakini bahwa diantara
malaikat-malaikat Allah ada yang selalu mengawasi kita.
b.
Meniru sifat malaikat yaitu ketaatan
mereka..
3.
Iman kepada Kitab-kitab Allah, artinya
adalah beriman, meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabnya yaitu:
Taurat, Zabur, Injil, Al-qur’an dan hanya meyakini isi Al-qur’an.
Aplikasinya
dalam kehidupan:
a.
Memperbanyak membaca Al-Qur’an,
memahaminya, merenungkannya dan mengamalkannya.
b.
Meyakini bahwa al-qur’an adalah
pedoman dalam kehidupan.
c.
Al-Qur’an adalah media komunikasi antara
hamba dan Tuhannya.
4.
Iman kepada Rasul-rasul Allah, yaitu kita
meyakini bahwa Allah telah mengutus rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang
menyampaikan risalah-Nya. Mereka yang wajib diketahui ada 25 nabi.
Aplikasinya
dalam kehidupan:
a.
Meneladani akhlak nabi karena nabi
adalah suri tauladan bagi semua manusia. Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ
لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya:
“Sungguh dalam jiwa rasulullah (S.A.W.) terdapat tauladan yang baik bagi orang yang mengharapkan Allah dan hari akhir dan banyak mengingat Allah”.
“Sungguh dalam jiwa rasulullah (S.A.W.) terdapat tauladan yang baik bagi orang yang mengharapkan Allah dan hari akhir dan banyak mengingat Allah”.
Surah Yusuf ayat 111:
لَقَدْ
كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ مَا كَانَ حَدِيثًا
يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصْدِيقَ ٱلَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَىْءٍ
وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Artinya:“Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal”.
b.
Para nabi adalah orang yang paling
dekat kepada Allah dan adalah orang yang paling mulia.
c.
Rasulullah Muhammad S.A.W. adalah
orang terhebat di dunia sepanjang zaman.
Dalam waktu hanya 23 tahun beliau dapat merombak total jahiliyyah dan dalam waktu sesingkat itu Islam telah jaya dan berkuasa di dunia ini.
Dalam waktu hanya 23 tahun beliau dapat merombak total jahiliyyah dan dalam waktu sesingkat itu Islam telah jaya dan berkuasa di dunia ini.
5.
Iman kepada Hari Akhir, yaitu
meyakini bahwa hari akhir pasti akan datang. Hari akhir juga sering disebut
hari kiamat, kiamat terbagi menjadi 2 yaitu (1) Kiamat kecil yaitu matinya
seseorang secara perorangan dan manusia akan mengalami alam kubur, (2) Kiamat
besar adalah hari akhir yang diawali dengan gempa kiamat yang dahsyat.
Aplikasinya
dalam kehidupan:
a.
Meningkatkan amalan untuk persiapan
hari akhir. Dalam surah 42 (Asy-Syura) ayat 20:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ
Artinya:
“Barang siapa yang menginginkan ladang di akhirat maka kami akan tambahkan baginya untuk ladangnya dan barang siapa yang menginginkan ladang dunia maka kami akan berikan bagiannya dan dia tidak akan memiliki bagiannya di akhirat “.
“Barang siapa yang menginginkan ladang di akhirat maka kami akan tambahkan baginya untuk ladangnya dan barang siapa yang menginginkan ladang dunia maka kami akan berikan bagiannya dan dia tidak akan memiliki bagiannya di akhirat “.
Surah Al-Isra ayat 14-15:
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ
حَسِيبًا (١٤)
مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ
ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا
كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا (١٥)
Artinya:
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah , maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul”.
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah , maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul”.
b.
Menjauhi segala perbuatan yang tidak
Allah ridhai karena ia tahu segala perbuatannya akan di pertanggungjawabkan di
hadapan Allah. Surah Al-Isra’ ayat 13:
وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ
وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا (١٣
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka”.
c.
Menyadari bahwa kehidupan dunia ini
sangatlah singkat dan hari akhir adalah kekal
Surah Ghafir (40) ayat 39:
Surah Ghafir (40) ayat 39:
يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
“Wahai kaumku sesungguhnya kehidupan (dunia) ini adalah kenikmatan
(sementara belaka) dan sesungguhnya hari akhir adalah tempat yang tetap
(kekal)”.
6.
Iman kepada Qada dan Qadar, beriman
bahwa Allah mempunyai ketentuan yang tidak bisa ditolak oleh hambanya baik itu
yang baik atau pun yang buruk..
Segala sesuatu adalah ketentuan Allah adalah taqdir. Selama nafas masih ada pada seorang manusia maka ia masih bisa merubahnya. Apabila ruh telah keluar dari dirinya maka itu lah takdirnya.
Segala sesuatu adalah ketentuan Allah adalah taqdir. Selama nafas masih ada pada seorang manusia maka ia masih bisa merubahnya. Apabila ruh telah keluar dari dirinya maka itu lah takdirnya.
Aplikasinya
dalam kehidupan:
a.
Tidak semua yang di inginkan manusia
bisa tercapai
b.
Mempunyai sifat tawakkal dan tidak
cepat berputus asa. Segala sesuatu yang ditentukan Allah mengandung hikmah bagi
hambanya. Al-Baqarah ayat 216.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُون
Artinya:(
“Diwajibkan atas kalian berperang dan kalian membencinya.. boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal sesuatu itu baik untuk kalian dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu padahal sesuatu itu adalah buruk bagi kalian dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui”.
“Diwajibkan atas kalian berperang dan kalian membencinya.. boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal sesuatu itu baik untuk kalian dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu padahal sesuatu itu adalah buruk bagi kalian dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui”.
c.
Bersikap sabar atas segala sesuatu
yang menimpanya.
At-Taghabun ayat 11:
At-Taghabun ayat 11:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Tidaklah menimpa dari suatu musibah pun kecuali dengan izin Allah dan
barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan tunjukkan hatinya dan
Allah dengan segala sesuatu mengetahui”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar